HARI itu di bulan Oktober 2024, Ronaldo Febri Hariyadi dipusingkan saat hendak isi bahan bakar minyak jenis pertalite untuk kendaraan angkutan kotanya. SPBU terdaftar nomor 44.582.02 di depan Markas Batalyon 410 Bangkle Blora meminta barcode untuk dapat dilayani. Padahal hari sebelumnya tidak pernah diminta barcode. Cukup mengeluarkan duit, urusan barcode jadi urusannya petugas SPBU.
"Hari itu saya putuskan untuk tidak melanjutkan narik angkot. Saya ngurus barcode dulu," kata Aldo, panggilan Ronaldo Febri Hariyadi.
Bagi Aldo yang tak memerlukan alamat surel dalam pekerjaannya sehari-hari, membuat barcode cukup memusingkan. Pembuatannya perlu alamat surat elektronik (email). Dia memang pengguna telpon genggam pintar android yang penggunaannya perlu email. Tapi itu hanya sekali di awal pengaturan android di telpon genggam pintarnya. Selanjutnya ia tak pernah lagi menggunakan email sehingga lupa sandinya.
"Lha wong kerjaan saya sehari-hari narik angkot punya sendiri, tidak perlu email-emailan," celetuknya.
Kebetulan Aldo punya kenalan yang kerja di SPBU. Ia pun minta tolong didaftarkan untuk bisa mendapatkan barcode menggunakan email baru.
Bagi Aldo, penggunaan barcode tidak membawa manfaat. Pasalnya, pengeluaran rutin untuk pembelian pertalite sudah ia patok Rp50 ribu. Itu untuk 2 kali jalan pergi-pulang Jepon-Blora yang berjarak tak lebih 10 kilometer. Penumpangnya para pedagang pasar yang berjualan di Pasar Jepon dan Pasar Sido Makmur, Blora. Sehari narik angkot, bawa pulang uang Rp50 ribu hingga Rp70 ribu, tergantung harinya. Bila hari Minggu hari libur pedagang, ia hanya bawa pulang Rp50 ribu.
Pemakaian barcode pengguna kendaraan roda 4 di SPBU-SPBU yang ada di Kabupaten Blora cukup disiplin. Hampir tidak ada SPBU yang mengijinkan kendaraan roda 4 mengisi bbm bersubsidi tanpa menggunakan barcode kendaraan. Berbeda dengan SPBU di luar Kabupaten Blora. Di SPBU 44.501.01 Pedurungan Semarang maupun di SPBU 44.581.23 Tegowanu Grobogan, hingga Selasa 15 Oktober 2024 masih bisa membeli pertalite tanpa barcode kendaraan.
SPBU-SPBU di Kabupaten Blora yang tercatat ada 20 SPBU, beberapa ada yang telah mendisiplinkan penggunaan barcode kendaraan per tanggal 1 Oktober 2024. Tapi ada pula yang tertunda hingga minggu pertama bulan Oktober 2024. Di SPBU 44.582.04 yang ada di Kecamatan Kunduran, hari Minggu malam tanggal 6 Oktober 2024 masih bisa membeli pertalite tanpa barcode. Saat saya mengisi lagi pada hari Selasa, 15 Oktober 2024 sudah dimintai barcode.
"Sudah berlaku sejak minggu lalu," kata petugasnya.
Penggunaan barcode kendaraan yang diharuskan SPBU cukup membuat kelabakan para pemakai kendaraan roda 4. Mereka yang menipis tangki bahan bakarnya mau tidak mau harus menghabiskan waktu di SPBU setempat yang melayani pendaftaran barcode. Di SPBU Pertamina 44.582.03 Karangjati Blora, pendaftar sempat mengantri untuk mendapatkan barcode. Sialnya jika jaringan data internet telpon genggam pintarnya ngadat. Proses untuk mendapatkan barcode kendaraan bisa gagal.
"Banyak yang daftar sejak kami berlakukan barcode kendaraan awal bulan ini," kata Ngasiran, Pengawas SPBU Pertamina 44.582.03 Karangjati Blora, Senin, 14 Oktober 2024.
Sempat antri, saya memutuskan untuk mendaftarkan diri mendapatkan barcode dari rumah. Kebetulan akses internet di rumah cukup besar sehingga memudahkan pendaftaran di https://subsiditepat.mypertamina.id/.
Brasto Galih Nugroho, Area Manager Communication, Relation, & Corporate Social Responsibility (CSR) Regional Jawa Bagian Tengah PT Pertamina Patra Niaga mengatakan, pendaftaran untuk mendapatkan barcode kendaraan cukup mudah dilakukan. Cukup mendaftar di situs subsiditepat.mypertamina.id dengan mengisi data diri dan kendaraan disertai dokumen data diri, dokumen kendaraan, dan foto kendaraan.
"Program pendaftaran QR code (barcode) ini dimaksudkan agar konsumen
dan transaksi BBM subsidi bisa tercatat secara digital. QR code ini adalah jembatan subsidi BBM tepat sasaran dengan adanya data konsumen dan transaksi secara digital, untuk mengetahui siapa konsumen dan berapa pembelian pertalitenya," katanya dalam rilis pers yang disampaikan lewat aplikasi whatsapp, Selasa, 15 Oktober 2024.
Dikatakannya, sosialisasi QR code sudah dilakukan sejak pertengahan Juli 2022. "Penggunaan QR code biosolar secara penuh oleh konsumen di SPBU juga sudah diterapkan secara bertahap sejak akhir tahun 2022 dan awal tahun 2023," sebutnya.
Proses pendaftaran untuk mendapatkan barcode kendaraan memang cukup mudah bila akses internetnya lancar dan melek IT. Saya tidak menghabiskan waktu berjam-jam untuk mendaftarkannya. Hal yang cukup merepotkan memang saat foto KTP, foto STNK dan pajak kendaraan, serta foto kendaraannya. Lalu diunggah untuk diinput datanya. Setelah selesai, baru bisa unduh barcode dan masuk ke dasbor yang di dalamnya terdapat menu riwayat transaksi.
Menu ini cukup bermanfaat untuk melihat riwayat pembelian pertalite dalam kurun waktu tertentu. Tinggal klik periode transaksi, maka akan muncul berapa duit yang telah anda keluarkan untuk membeli bbm.